Sunday, August 15, 2010

SUDUT PANDANG PSIKOSOSIAL


Dalam memahami lebih jauh mengenai tingkah laku abnormal ditinjau dari sudut pandang psikososial, maka ada baiknya jika kita membahas mengenai lima perspektif yang mewarnai Sudut Pandang Psikososial ini, yang masing-masing berbeda dalam cara pandang manusia dan tingkah lakunya. Kelimanya adalah Psikodinamik, Behavioristik, Cognitive-Behavior, Humanistik, dan Interpersonal.





1. Perspektif psikodinamika
Tokoh : Sigmund Frued, Joseph Breuer
Konsep dasar psikonalisa : tingkah laku manusia merupakan interaksi dari 3 subsistem kepribadian, yaitu id, ego, dan superego.

ID
Merupakan sistem kepribadian asli yang berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk instink-instink.
Dua instink yang ada pada manusia dan sifatnya berlawanan :
a)     life instincts : dorongan seksual. libido
b)     death instincts : agresi, destruktif, kematian
Reservoir energi psikis dan menyediakan daya untuk menjalankan kedua sistem lain.
Freud menyebut id sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya” karena id merepresentasikan dunia batin pengalaman subyektif dan tidak kenyataan obyektif.
Ciri kerja id : Prinsip kesenangan (Pleasure Principal), yaitu mereduksi ketegangan. Prinsip ini memiliki dua proses pelaksanaan reduksi ketegangan, yaitu : tindakan refleks dan proses primer.
Proses primer menyangkut suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit. Dengan membentuk khayalan tentang obyek untuk menghilangkan ketegangan. Misal, membentuk khayalan tantang makanan pada orang lain. Pengalaman halusinatorik dimana obyek yang diinginkan hadir dalam bentuk gambaran ingatan disebut Pemenuhan Hasrat (wissfulfillment). Pada dasarnya proses primer tidak akan mampu mereduksi ketegangan. (tidak cukup sampai mengkhayal!). Oleh karena itu berkembang suatu proses psikologis baru , yaitu Proses Sekunder yang terjadi pada struktur EGO

EGO
Timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan obyektif. Ego bekerja mengikuti Prinsip Kenyataan (Reality Principal) dan bekerja menurut Proses Sekunder.
Tujuan prinsip kenyataan adalah mencegah terjadinya ketegangan sampai ditemukan suatu obyek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.
Ego disebut Eksekutif Kepribadian yang bertugas mengontrol pintu ke arah tindakan, memilih arah respon dan memutuskan instink mana yang akan dipuaskan sertamenentukan caranya
Peranan utama ego : menengahi kebutuhan-kebutuhan instinktif organisme dan kebutuhan lingkungan sekitar

Fungsi utama ego
1. Identitas diri
2. Uji realitas (reality testing)
3. Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanism)

SUPEREGO
Merupakan perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat yang diterangkan orang tua kepada anak, melalui pemberian hadiah dan hukuman.
Superego merupakan bagian moral kepribadian dan memperjuangkan kesempurnaan, bukan kenikmatan.

Dinamika 3 subsistem kepribadian manusia (id, ego, superego) menentukan tingkah laku manusia. Inner conflict muncul karena ketiga subsistem berusaha mencapai tujuan yang kemudian terjadi intrapsychic conflicts dan menyebabkan mental disorder

Tahapan Perkembangan Psikoseksual
1. Fase Oral (0-1 th) ; mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamis
2. Fase Anal (1-3 th); pengeluaran faeces dpt menghilangkan ketidaksenangan  dan memberikan rasa lega.
3. Fase Phalic (3-5 th); alat-alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting
4. Fase Latent (5-12 th); impuls-impuls cenderung untuk berada dalam keadaan tertekan sampai muncul kembali sampai datang masa pubertas
5. Fase Genital; kepuasan pada masa Phalic yang bersifat narcistis, skg diarahkan pada obyek di luar dirinya. Pd fase ini fungsi biologis yang pokok adalah reproduksi.

2. PERSPEKTIF BEHAVIORISTIK
Tokoh :
- Classical Conditioning : Pavlop, J.B.Watson
- Operant Conditioning : Thorndike, Skinner

Tingkah laku merupakan hasil pengalaman (belajar) dari lingkungan (kecuali keterbatasan tingkah laku karena faktor genetis). Seluruh tingkah laku yang tidak ditentukan secara genetik merupakan fungsi dari respondent conditioning ataupun operant conditioning.
Pada respondent conditioning, organisme merespon secara pasif terhadap lingkungannya. Sementara pada operant conditioning, organisme belajar ‘menghubungkan’ tindakannya dengan konsekuensinya. Hubungan ini disebut kontingensi.
Individu akan mengulangi perilaku yang sama untuk mendapatkan atau menghindari konsekuensi.
Operant conditioning bergantung pada reinforcement (penguatan), yaitu proses dimana peristiwa di lingkungan meningkatkan kemungkinan tingkah laku yang mengikutinya.
Tingkah laku maladaptive pada perspektif ini dipandang sebagai :
§         Gagal mempelajari tingkah laku adaptif yang diperlukan atau kemampuan tertentu
§         Belajar respon yang maladaptive atau tidak efisien
§         Salah belajar

 3. PERSPEKTIF KOGNITIVE BEHAVIORAL
Sejak tahun 1950 para ahli memfokuskan pembahasan manusia pada proses kognitif, pikiran, imaginasi dan hal-hal yang terkait proses informasi dan dampaknya pada perilaku manusia.
Perkembangan ini diikuti para ahli psikologi klinis melalui  pendekatan/perspektif cognitive behavioral yang berfokus pada pikiran dan proses informasi dan aplikasinya melalui gangguan berpikir dan malaadaptive behavior.
Abnormalitas muncul akibat kognisi yang salah dipelajari.

John Dollard & Miller  
Aplikasi proses belajar pad proses psikodinamika, fokus pada konsep kognitif untuk menjelaskan perilaku abnormal. Exp. Menggunakan proses simbolik untuk memvisualisasi dan memberikan label emosi dan masalah.
George Kelly
Personal constructs yaitu kekhasan individu dalam mempersepsikan orang lain dan kejadian.
Albert Bandura
Regulasi tingkah laku melalui proses internal simbolik pikiran. Keyakinan orang mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan suatu tindakan yg perlu untuk mengendalikan kejadian-kejadian penting (self efficacy belief) merupakan hal penting untuk menentukan hidup sehat.
Harapan yang didasari self efficacy tinggi akan melindungi dari reaksi-reaksi emosional negatif terhadap  situasi.
Albert Ellis
Manusia cenderung untuk mengalami gangguan psikologis disebabkan adanya asumsi-asumsi negatif yang irrasional baik mengenai diri maupun lingkungan.
Ellis juga mengembangkan RET (rational-emotional Therapy). Terapi ini mampu menggeser makna proses belajar di balik masalah emosional.

4. Humanistik
Menekankan pada pengarahan diri (self direction) dan kepuasan diri (self fulfilment). Orientasi umum manusia lebih dari prinsip-prinsip perkembangan dari pemfungsian manusia
Manusia memiliki potensi untuk berbuat baik dan memiliki kapasitas serta kecenderungan bertindak lebih positif dalam memenuhi kebutuhannya. Tidak setuju terhadap gambaran negatif manusia sebagaimana dikemukakan psikoanalis, konsep tentang kekuatan irasional dan dorongan-dorongan tidak sadar.
Humanistik memandang manusia “good”, menekankan proses sadar – mengurangi perhatian pada proses tidak sadar dan penyebab masa lalu.
Manusia memiliki kapasitas dalam self regulation. Aliran humanistik lebih optimis dalam memandang masa depan individu daripada membahas masa lalu. Perspektif ini juga membahas tentang cinta, harapan,nilai, kreativitas, personal growth & self fulfillment.
Tokoh : Allport, Maslow, Rogers, Perls.
Konsep dasar humanistik
§         Self sebagai satu kesatuan (self concept)
§         Fokus pada nilai dan pertumbuhan personal
§         Pandangan positif thd manusia dan potensinya

Lima pandangan utama Rogers ttg self sebagai sesuatu yang memadukan
1. Setiap individu eksis dalam dunia pengalaman pribadinya, dimana dirinya bertindak sebagai pusat.
2. Upaya paling besar pada individu adalah usaha pemeliharaan (maintenance), pengembangan diri (enhancement), dan aktualisasi/realisasi diri.
3. Individu bereaksi terhadap situasi dgn cara yg sesuai dengan persepsi khas dirinya dan dunianya yg berinteraksi sesuai dgn persepsi dan caranya yg konsisten dgn konsep dirinya.
4. Ancaman terhadap dirinya sebagaimana yang dipersepsikannya diikuti dengan defense mechanism. Termasuk penyempitan cara pandang seperti persepsi kaku & penanggulangannya, pengenalan pertahanan diri.
5. Kecenderungan setiap individu untuk menjaga kesehatan dan keutuhan keseluruhan diri.

Pada perspektif ini abnomalitas dipandang sebagai kegagalan mengembangkan potensi diri manusia, akibat hambatan atau gangguan terhadap kecenderungan alamiah tumbuhnya personal yang sehat

5. Perspektif Interpersonal (hubungan antarpribadi)
Psikopatologi muncul sebagai akibat kondisi dalam lingkungan interpersonal, yang merupakan dampak dari relasi dengan orang lain. Untuk memahami perilaku abnormal dilakukan dengan menganalisis pola relasi dengan orang lain, baik masa lalu dan masa kini.
Adler
Menekankan faktor sosial daripada faktor internal  motivasi utama yg melandasi perilaku manusia adalah keinginan dan partisipasi individu thd kelompok sosialnya.
Erik Erikson :
Dasar pemecahan masalah /konflik antar berbagai situasi /isu yang bersifat sosial. Basic trust or basic mistrust yang akan berkembang menjadi trust & hope
Sullivan
On going social process ; proses sosial yg berlangsung terus menerus. Personality memiliki meaning dalam konteks relasi sosial/interaksi dengan orang lain.
Perkembangan kepribadian berkembang melalui tahap demi tahap dalam relasi dengan orang lain. Tahap yang lebih dulu mendasari tahap berikutnya sampai mendalam.
Dua Konsep penting
1. Komunikasi dan validation konsensual. untuk mengembangkan pribadi, maka orang harus mampu berkomunikasi secara efektif.
2. Peranan-peran sosial dan akomodasi Interpersonal.

Peran social : mampu memahami apa fungsi kita dalam lingkungan sosial dan memahami yg dibutuhkan orang dari kita. Akomodasi interpersonal; kita dpt mengakomodasi nilai2 yg terdapat hubungan antar pribadi.
Anxiety muncul sebagai akibat relasi interpersonal selama masa kanak-kanak. Pada masa itu kemudian anak-anak akan menjadi tergantung pada orang tua, saudara (signifikant others). Tekanan dalam proses sosialisasi dan adanya penilaian dari orang (label) berdampak penilaian anak terhadap dirinya sebagai good-me or bad-me.
Kekacauan yang terjadi dalam pembentukan self-system mempengaruhi tingkah laku yang kemudian disebut abnormal.

Beberapa konsep dalam perspektif interpersonal
Social exchange dan roles
- social exchange :relasi interpersonal untuk memuaskan kebutuhan masing2.
- social roles : adanya harapan pada peran individu.
Komunikasi dan interpersonal accommodation merupakan proses interaksi pada dua individu yang mengembangkan pola interaksi-interaksi dan komunikasi untuk mencapai tujuan bersama, bertemunya kebutuhan yang sama, dan membangun kepuasan dalam relasi.